Rabu, 27 Desember 2017

REVIEW JURNAL KOMUNIKASI BISNIS

Judul   : KOMUNIKASI DALAM NEGOSIASI BISNIS
Penulis :Erman Anom
Jurnal   :Komunikologi, Vol 1 No.2 , September 2004

1.      Latar Belakang
Dalam jurnal ini dapat diketahui bahwa latar belakang penulis dalam melakukan penetelitian mengenai komunikasi dalam negosiasi bisnis didasari  pada adanya perbedaan  kebudayaan yang ternyata berlaku juga dalam dunia bisnis khusunya pada proses negosiasi.
2.      Metodologi Penelitian
·         Alat Analisis
Dalam Penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan cara menganalisa dokumen yang ada dan melakukan wawancara
·         Data
Data yang penulis dapatkan dalam penelitian ini beropa hasil dari dokumen dokumen yang penulis miliki dan data dari hasil wawancara
·         Metode Pengumuplan data
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan cara mendokumentasikan perisitwa yang terjadi ,merekam apa yang dinyatakan oleh responden dengan kata-kata, nada suara maupun isyarat, mengamati perilaku yang spesifik, mempelajari dokumen-dokumen tertulis atau mengamati visual images / bahasa tubuh.

3.      Hasil
Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Eman Anom dapat diketahui bahwa negosiasi dapat terjaid apabila pihak pihak yang terlibat didalamanya dapat mengemukan gagasannya secara terbuka.

 Kemudian dalam negosiasis juga terdapat Hidden Agenda yang merupakan ggasan tersembunyi yang tidak dapat diungkapkan oleh masing masing pihak tersebut yang nantinya dapat menghambat proses negoisasi sehingga untuk mencegah terjadinya Hidden Agenda tersebut dapat dilakukan lobbying (Pendekatan) antar masing masing pihak dapat lebih terbuka yang didasari pada budaya yang ada.

Selasa, 21 November 2017

FOREIGN EXCHANGE EXPOSURE

Eksposur valuta asing akan dialami oleh perusahaan yang melakukan pembayaran dan/ atau menerima pendapatan dalam valuta asing. Eksposur valuta asing timbul karena kurs valuta asing selalu berubah. Ditinjau dari dampaknya, terdapat 3 macam eksposur valuta asing, yaitu eksposur transaksi, eksposur operasi, dan eksposur akuntansi.
Exposure adalah tingkat dimana perusahaan dipengaruhi oleh kurs (Faisal, 2001 :107). Seberapa jauh suatu perusahaan dipengaruhi oleh perubahan kurs valas secara umum disebut eksposur (Kuncoro, 2000 : 242). Sementara, menurut Levi (2001 : 313) eksposur merupakan gambaran dari tingkat atau derajat perubahan nilai suatu objek dalam mata uang asal karena perubahan kurs. Eksposur berhubungan dengan nilai mata uang domestik riil, yang terdapat pada aset dan kewajiban, atau pada pendapatan operasi perusahaan sehingga nilai asset dan kewajiban ditentukan pada suatu saat tertentu, dan nilai pendapatan operasi dihitung selama periode waktu tertentu. Perubahan kurs yang lebih besar atau lebih kecil dari yang diharapkan yang akan menimbulkan keuntungan atau kerugian atas aset, kewajiban, atau pendapatan operasi. Menurut Faisal (2001 : 107) bahwa exposure memiliki tiga bentuk, yaitu:

1. Transaction Exposure adalah exposure valas perusahaan dalam transaksi-transaksinya dengan negara lain dimana transaksi tersebut terjadi pada saat ini, namun pembayarannya dilakukan pada masa datang. Pada saat jatuh tempo/penyelesaian transaksi-transaksi tersebut menaikkan keuntungan-keuntungan/kerugian-kerugian mata uang. Dengan kata lain, selama periode komitmen-komitmen pembayaran atau penerimaan tersebut belum jatuh tempo, kurs nominal dapat berubah dengan membuat nilai transaksi ada dalam resiko. Eksposur transaksi terjadi ketika perusahaan terlibat dalam transaksi yang didenominasi mata uang asing/valas yang akan terjadi di masa yang akan datang.

2. Economic Exposure adalah exposure valas cash flows perusahaan terhadap perubahan-perubahan nilai tukar riil. Dengan kata lain, economic exposure adalah mengukur perubahan-perubahan nilai tukar yang mempengaruhi nilai perusahaan yang diukur dalam PV cash flows masa datang yang diharapkan/berfokus pada dampak perubahan-perubahan nilai tukar terhadap nilai perusahaan yang diukur dari present value dari seluruh cash flows masa datang yang diharapkan/expected future cash flows. Eksposur yang didasarkan pada nilai-nilai pasar mengasumsikan bahwa tujuan finansial perusahaan adalah untuk memaksimumkan kekayaan pemegang saham.

3.  Translation (Accounting) Exposure merupakan exposure laporan laba rugi dan neraca MNC terhadap perubahan-perubahan nilai tukar nominal. Dihasilkan dari fakta bahwa MNC harus mengkonsolidasikan rekeningnya ke dalam mata uang lokal melalui cash flow-nya yang didenominasi dalam berbagai valas (mentranslasi laporan keuangan yang didenominasi mata uang asing ke dalam mata uang lokal, dimana aset dan liabilities tersebut merefleksikan keputusan-keputusan masa lalu yang dibuat oleh perusahaan). Translation (accounting) exposure timbul dari kebutuhan untuk maksud-maksud pelaporan dan konsolidasi, untuk mengkonversi laporan keuangan operasi asing/luar negeri dari mata uang lokal (perusahaan subsidiary) ke mata uang perusahaan induk (parent company). Jika kurs telah berubah sejak periode pelaporan sebelumnya, translasi (restatement) dari assets dan liabilities, revenues, gains, dan loses yang didenominasi dalam valas akan menghasilkan gains/loses dalam valas (foreign exchangegains/loses).

Referensi :
https://windaswarpandhani.wordpress.com/2015/11/11/forex-exposure-dan-pengelolaan-sistem-keuangan-multinasional/

Minggu, 05 November 2017

Contoh Alat Komunikasi


1. Koran

arana informasi dan komunikasi modern yang dikembangkan atau cikal bakal dari sebuah surat.Alat informasi modern ini merupakan alat informasi yang digunakan dengan basis tulisan.

2. Radio 

Alat komunikasi yang digunakan dengan basis audio yang hanya mampu didengarkan oleh orang dengan frekuensi tertentu.Alat komunikasi modern ini dulunya digunakan oleh para warga Indonesia dalam menghadapi perang. Sebagai tanda penyerangan bahkan simbol adanya bahaya di tempat tertentu.

3. Telepon

Alat komunikasi modern yang pertama kali digunakan oleh manusia. Alat komunikasi ini menggunakan listrik sebagai penghubung ke orang lain dengan jarak yang cukup jauh, manusia dapat berkomunikasi dengan baik.



4. Televisi


Sebagai sarana komunikasi yang berbasis audio maupun visual.Kita dapat melihat orang dalam layar kaca televisi, bukan hanya mendengarkan suara saja secara audio.


5. Telepon Genggam (Handphone)


Alat komunikasi telepon semakin berkembang hingga menjadi telepon genggam atau biasa disebut sebagai ponsel.Telepon ini tanpa memerlukan bantuan kabel listrik sebagai penghubung komunikasi, namun hanya menggunakan satelit sebagai sinyal ponsel.Bahkan kita ketahui ponsel ini semakin berkembang menjadi Smartphone, yang mana alat ini digunakan dengan kepintaran teknologinya